Catatan Perjalanan Hidup Fadhlan Akbar
BIOGRAFI, karyamadrasah.com –Aku memulai pendidikan di sebuah taman kanak-kanak bernama *TK Pertiwi*, yang terletak di Pasaman Barat. Masa-masa di TK itu kini menjadi salah satu kenangan indah yang selalu kurindukan.
Perjalanan pendidikanku berlanjut ke jenjang SD. Di sana, aku termasuk salah satu siswa yang berprestasi karena sering meraih peringkat 1 dan 2. Guru yang paling membekas di ingatanku adalah seorang bapak bernama *Supriadi, yang lebih akrab dipanggil **Bapak Ardi*. Beliau adalah guru favoritku karena sikapnya yang baik dan penuh perhatian kepada semua murid.
Saat ini, aku sedang menempuh pendidikan di *MTsN Padang Panjang*. Awal masuk ke madrasah ini, aku sempat merasa tidak percaya diri karena sebelumnya aku bukan berasal dari sekolah berbasis agama. Namun, dari situlah aku mulai belajar untuk membuka diri, ingin berteman dengan siapa saja, dan bercita-cita menjadi pribadi yang baik serta siap membantu siapa pun yang membutuhkan.
Bersekolah di MTsN Padang Panjang adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagiku. Bisa menjadi bagian dari sekolah favorit dan berprestasi memberi semangat tersendiri dalam menjalani hari-hari. Kini aku sudah duduk di kelas sembilan, dan masa depan terasa semakin dekat untuk dijemput.
Setelah lulus nanti, aku sangat ingin melanjutkan pendidikan ke *SMAN 2 Padang Panjang*. Menurutku, sekolah ini berada di lokasi yang sangat strategis, mudah dijangkau, dan dekat dengan berbagai pusat perbelanjaan.
Lebih jauh lagi, aku bermimpi bisa menempuh pendidikan tinggi di luar negeri, tepatnya di *University of Cambridge, Inggris. Aku ingin mengambil **jurusan sejarah* karena aku sangat tertarik mempelajari masa lalu dan peradaban dunia.
Aku juga memiliki impian besar untuk berkeliling dunia, mengunjungi negara-negara seperti Jerman, Amerika, Rusia, Prancis, Swiss, serta wilayah Asia dan Eropa lainnya.
Namun jika orang tuaku belum merestui atau aku belum berhasil meraih beasiswa ke luar negeri, aku tetap memiliki alternatif lain yang tak kalah hebat: berkuliah di *Universitas Andalas (UNAND)* dengan jurusan sejarah, atau di *Universitas Negeri Semarang (UNNES)* dengan mengambil *pendidikan IPS. Jika aku memilih jalan lain, yaitu menjadi **dokter hewan, maka **Universitas Syiah Kuala* menjadi pilihanku.
Cita-citaku adalah menjadi *guru IPS yang menyenangkan dan inspiratif. Aku sangat terinspirasi oleh **Bu Epi, seorang guru yang mengajar dengan cara yang kreatif dan menarik. Di sisi lain, aku juga ingin membantu hewan-hewan yang terlantar. Saat sukses nanti, aku ingin rutin **berinfak, berdonasi kepada yang membutuhkan, dan **menyumbang untuk yayasan penyelamat hewan*.
Soal pernikahan, aku berharap bisa menikah di usia 26 atau 28 tahun, saat aku telah siap secara fisik, mental, dan finansial. Namun, untuk semua hal ini aku tetap menyerahkan sepenuhnya kepada Allah. Saat ini, fokus utamaku adalah pendidikan dan masa depan.
Salah satu impian terbesarku adalah bisa *memberangkatkan orang tuaku menunaikan ibadah haji dan umrah. Aku ingin menyusul mereka ke Tanah Suci saat usiaku menginjak **35 tahun*.
Aku juga berharap bisa memiliki *tiga orang anak*: dua perempuan dan satu laki-laki. Di masa tua, aku ingin menghabiskan waktu bersama istri, anak-anak, dan cucu-cucu yang lucu dan menyenangkan.
Saat nanti tiba waktunya aku meninggal dunia, aku ingin menyaksikan anak-anakku bahagia bersama keluarga mereka masing-masing. Aku ingin melihat cucu-cucuku tumbuh besar dan mulai bersekolah. Setelah semua itu, aku ingin wafat dalam keadaan *husnul khatimah* di usia *70 tahun*.
Semoga semua harapan dan cita-citaku dikabulkan oleh Allah SWT. Aku mohon doa dari siapa pun yang membaca catatan ini. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk mendengarkan kisah dan impianku. (L/Y/*)
Catatan : tanda *...* boleh kamu tebalkan
0 Komentar