Breaking News



PENGARUH PROGRAM EKSTRA KURIKULER DARING JURNALISTIK BAGI SISWA KELAS IX DALAM MENULIS

YUSRIANA, S.PD









MAKALAH HASIL PENELITIAN DI KELAS IX A, B, C, D, DAN E


MTsN PADANG PANJANG





OLEH : YUSRIANA, S.PD


BAB I

PENDAHULUAN

Jurnalistik adalah keterampilan, bukan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, untuk mahir dalam menunaikan tugas-tugas jurnalistik, maka kita harus rajin berlatih. Rajin memproduksi karya-karya tulis. Bukan sebaliknya dengan membaca dan menghafal teori-teori jurnalistik.

Di era informasi saat ini, sesungguhnya keterampilan jurnalistik sangat diperlukan bagi seseorang yang ingin berkiprah dan eksis di berbagai media, baik media massa yang pada umumnya berbasis jurnalistik, maupun media sosial yang cenderung asal share semata, tanpa menghiraukan kaidah-kaidah penyebarluasan informasi dengan benar.


Di kelas IX ini, semua materi pembelajaran siswa mengacu pada keterampilan menulis. Ya menulis laporan, cerpen, future, dan literasi atau bahasa zaman dahulunya resensi. Dengan adanya pembinaan siswa melalui kegiatan ekstra kurikuler daring sebagai inovasi pembelajaran Bahasa Indinesia di penulis IXA-IXE ini maka talen menulis siswa tersalurkan.

Sayangnya karena menggunakan media gadget sebagai sarana menulis, kegiatan ini hanya diperuntukkan untuk siswa yang berdomisili di Padang Panjang, Batipuh, X Koto, dan sekitarnya. Sedang siswa yang berdomisili di asrama MTsN Padang Panjang, masih menggunakan pola belajar lama menggunakan kertas.


Sangat tinggi antusiasme siswa menulis di Medsos. Adapun media sosial yang penulis pakai adalah Platform Kompasiana.

A. PENGERTIAN


a. Menurut Bahasa


Jurnalistik adalah kata-kata asing yang kemudian ditransliterasi ke dalam Bahasa Indonesi. Dalm Bahasa Inggris, itu dikenal dengan journalistic yang maknanya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Akar katanya adalah journal yang artinya laporan atau catatan.




Dalam Bahasa Prancis, jurnalistik dikenal dengan kata jour yang berarti hari (day) atau catatan harian (dairy). Lalu kemudian diterbitkan dalam bentuk journal. Orang Belanda menyebut jurnalistik dengn jurnalistiek.

b. Menurut Ahli



Banyak ahli yang membuatkan defenisi jurnalistik di dalam berbagai buku dan jurnal ilmiah. Tidak mungkin bisa kita kutip semua di makalah ini. Namun, beberapa ahli yang biasanya pendapatnya dikutip, ketika berdiskusi tentang ilmu jurnalistik, perlu juga kita muatkan di sini, di antaranya:



F. Fraser Bond : “Journalism ambraces all the forms in which and trough wich the news and moment on the news reach the public”. Jurnalistik adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan mengenai berita sampai pada kelompok pemerhati.



Adinegoro : jurnalistik adalah semacam kepandaian karang-mengarang yang pokoknya memberi perkabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya,



Summanang mengutarakan lebih singkat lagi, jurnalistik adalah segala sesuatu yang menyangkut kewartawanan.



Menurut Ensiklopedi Indonesia, jurnalistik adalah bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari (pada hakikatnya dalam bentuk penerangan, penafsiran dan pengkajian) secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada.



B. FUNGSI



Jurnalistik mempunyai fungsi sebagai pengelolaan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat mengenai apa saja yang terjadi di dunia. Apapun yang terjadi baik peristiwa factual (fact) atau pendapat seseorang (opini), untuk menjadi sebuah berita kepada khalayak.



C. RUANG LINGKUP



Jurnalistik yang kemudian teraplikasi ke dalam bentuk pekerjaan wartawn, sesungguhnya hanya terangkum ke dalam dua bidang saja, yaitu berita dan feature. Adapun produk lainnya yang dimuat media jurnalistik seperti opini, tidak termasuk ke dalam jenis jurnalistik.



Beritanya pada umumnya dikemas dalam bentuk berita langsung, berita fakta, berita interpretatif, dan berita reportase. Bentuk berita seperti ini tidak mutlak, karena ada juga orang yang menyebutnya dengan istilah lain.



Sedangkan feature, adalah berita yang dituliskan secara berkisah. Biasanya, feature tidak terikat deadline, dia bisa ditulis dan dipublikasikan cepat atau lambat. Unsur basi dan ketinggalan tidak berlaku di dalam feature. Formatnya antara lain human interenst aau kemanusiaan, sejarah, bigrafi, perjalanan, ilmu pengetahuan, tips dan trik, dan lain-lain.

D. CIRI-CIRI JURNALISTIK

Tidak semua isi media massa adalah merupakan produk jurnalistik. Untuk itu, beberapa hal perlu kita kenali terkait dengan ciri-ciri produk jurnalistik itu.

1. SKEPTIS, yaitu sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah tertipu. Inti dari skeptis adalah keraguan. Media janganlah puas dengan permukaan sebuah peristiwa serta enggan untuk mengingatkan kekurangan yang ada di dalam masyarakat. Wartawan haruslah terjun ke lapangan, berjuang, serta menggali hal-hal yang eksklusif)

2. BERTINDAK (ACTION), wartawan tidak menunggu sampai peristiwa itu muncul, tetapi ia akan mencari dan mengamati dengan ketajaman naluri seorang wartawan.

3. BERUBAH, perubahan merupakan hukum utama jurnalisme. Media bukan lagi sebagai penyalur informasi, tapi fasilitator, penyaring dan pemberi makna dari sebuah informasi.

4. SENI DAN PROFESI, Wartawan melihat dengan mata yang segar pada setiap peristiwa untuk menangkap aspek-aspek yang unik.

5. PERAN PERS = Pers sebagai pelapor, bertindak sebagai mata dan telinga publik, melaporkan peristiwa-peristiwa di luar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa prasangka. Selain itu, pers juga harus berperan sebagai interpreter, wakil publik, peran jaga, dan pembuat kebijaksanaan serta advokasi.

***



Posting Komentar

0 Komentar