Breaking News



Berkah Menolong Kucing

Karya Zahra Fathiyya kelas 9C. MTsN Padang Panjang.

Awan-awan berkumpul membentuk kumpulan. Sepertinya langit hari ini akan menurunkan hujan. Mendung sudah pagi ini. Layaknya mood pagi Tesa yang sedang mendung juga. Tesa melangkahkan kakinya menuju kelas.. Menghembuskan nafas lelah sambil meletakkan tasnya di sandaran kursinya dan duduk disana. Mulai membuka buku cetak IPS-nya yang akan dibacanya untuk ulangan harian hari ini.

Alam seperti tak merestui niat paginya. Matanya seketika mengantuk berat. Ia memelototkan matanya pada buku cetak yang saat ini dia baca. Mengangkat buku itu dan mendekatkan pada matanya. Lebih dekat... Lebih dekaat...Brakk! Meja dipukul keras. Tesa sampai terlonjak kaget karenanya. Tesa mendongak menatap orang yang baru saja melakukan hal itu.

'Bestie laknat!’ batinnya sambil menatap sinis Haura didepannya.

“HAHAHA!! Itu muka lo kenapa Sa? Kusut banget! HAHAHAH!” ucapnya dengan tawa menggelegar.

“Gue belum ada ngafal IPS, malah uh di jam pertama.” Keluhnya sambil menggerutu.

Haura melongo mendengarnya, “masa iya lo belum ngafal Sa?” tanyanya tak percaya. Yang Tesa balas dengan anggukan lemah.Haura yang penasaran bergegas meletakkan tasnya di mejanya dan berpindah duduk didepan Tesa demi menjadi pendengar yang baik. 

“Ayo ceritain, gue mau denger,” Tesa memulai ceritanya dengan hembusan nafas lelah.

 “Tadi malam gue rapat Besma-organisasi asrama, sampe jam setengah 1 malam. Sampai kamar langsung tidur, jadi belum ada ngafal dikitpun.” Curhat Tesa pada sahabatnya, Haura.

“Ayok kita ngafal bareng bare—“

Kring kring!

“—ng,” ucapnya melemah. “yaah belnya udah bunyi,” sambung Haura sambil mengerucutkan bibirnya.

“Gapapa Hau, baris aja kita dulu ayok!” ajak Tesa memperbesar hatinya.

Tesa dan Haura mulai melangkahkan kakinya menuju lapangan untuk apel pagi.Tesa yang terlihat pasrah dengan ulangan harian nanti, terusmemandangi langit berharap akan ada keajaiban yang datang.Saat sedang asyik memandangi langit, ada sesuatu berbulu yang mengendus-endus kakinya. “Meoww!”

“eh?” kaget Tesa sambil menatap kebawah. “ kamu kelaparan ya?” tanyanya.

“Meauww!”

Tesa tersenyum geli melihat kucing itu. Ia mengedarkan pandangannya mencari sesuatu yang kira kira bisa dimakan kucing kecil itu. Mata Tesa seolang bersinar melihat tulang ikat yang lumayan banyak didekat tong sampah. Ia juga memberikan sepotong roti yang tadi sempat ia bawa ke sekolah.

“Nah, makan yang banyak ya!” ujarnya pada kucing kecil yang langsung menyantap roti dan tulang yang di berikan Tesa.

“Saaa!!” teriakan lantang yang mengejutkan Tesa dari aktivitas nya. Ia yakin pemilik suara itu adalah...

“Iya! Hau iya! Ini tadi gue ngasih makan kucing ini dulu heyy!” potongnya cepat sebelum Haura mengeluarkan teriakan lain yang sungguh tak enak didengar. Haura memutar bola matanya malas sambil bersedekap dada. Lalu menarik tangan Tesa cepat karena lapangan telah ramai diisi siswa dan siswi yang berbaris pagi ini.Tanpa menunggu persetujuan Tesa, Haura menarik tangan Tesa dengan cepat, kuat, dan tak berhati!! Tenang, Tesa telah terbiasa dengan itu.

Setelah berbaris, Haura dan Tesa minta izin ke toilet. Mereka berlari cepat agar tak  ketinggalan pelajaran.

“Sa! Tungguin!” ujar Haura yang langsung berlari ke salah satu bilik di toilet.

“Hm,” jawab Tesa dengan deheman sambil berkaca-kaca di cermin besar disana. Sebenarnya Tesa tak ingin buang air, dia hanya menemani Haura disini.

Tak sampai 5 menit, Haura selesai keluar dari bilik sambil merapikan rok dan pakaiannya.

“Yok sa!” ajak Haura setelah merapikan pakaiannya. Mereka langsung berjalan menuju kelas mereka yang tak jauh dari kelas itu. Syukurnya pas masuk, guru belum hadir di kelas itu.

“Assalamualaikum!” Salam Bu Riza.

'Astaghfirullah! Saya belum ngafal!’ batin Tesa.

“Kita ada janji UH kan sekarang?” tanya Bu Riza sambil meletakkan tasnya di meja guru.

“Bentar Bu! Baca buku dulu 10 menit!“Iya Bu! Bentaaar ajaaa!”

“Saya belum ada ngafal lagi, Buu!” Beginilah  teriakan anggota kelas yang meminta sedikit tambahan waktu untuk menghafal.

“Oke, 10 menit dari sekarang!” final Bu Riza, lalu duduk di kursinya.

Tesa tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia langsung membuka buku cetak dan mulai menghafal. Tak terasa habis sudah waktu 10 menit yang diberikan Bu Riza tadi. 

“Baiklah, keluar kan kertas 2 lembar!” Seru Bu Riza.

Terdengar banyak desahan kecewa dari murid kelas IX 3. Tak terkecuali Tesa. Mau tak mau dia harus menghadapi ini. Bu Riza mulai membagikan soal ulangan yang ditatapi sedih oleh Tesa dan yang lain. Tesa mulai berdoa,’Semoga Tesa bisa Ya Allah!’  Batinnya.

Tak menunggu lama, Tesa menjawab seluruh soal dengan mengandalkan logika. Sebab, ia tak ingat apa yang dibacanya tadi.

Kring! Kring!

Bel habis jam pelajaran berbunyi. Seluruh anggota kelas mulai mengumpulkan jawaban UH mereka. ‘Semoga tuntas ya Allah!’ Doa Tesa.***

Seminggu sudah berlalu, kembali lagi Tesa bertemu dengan Bu Riza. 

“Assalamualaikum anak-anak. Hari ini ibu akan membagikan hasil Ulangan kalian.” Mendadak nafas anggota kelas IX 3 sesak...

“Haura,” Haura melangkah dengan percaya diri ke depan, Tesa tahu bestienya itu pasti telah sangat mempersiapkan Ulangan ini. Karena IPS adalah mapel favorit nya.

“Diko..., Hilda...” Oke, kali ini  Tesa meremas-remas jarinya.

“Zidan..., Tesa...,” Tesa melangkahkan kakinya ke depan sambil terus beristighfar.

“Makasih Bu,” ucapnya ramah. Dilanjutkan dengan berjalan ke kursinya.

Tesa menghela  nafas pelan. Tak berani membuka kertas hasil ulangan nya. Deg deg bunyi jantungnya. Matanya menerawang. Otaknya berpikir pada angka-angka yang tak pasti. ‘Benar-benar mendebarkan.’ Bisik hatinya. Tiga menit berlalu. Ia membolak-balik kertas di tangannya. Tanpa berani melihat nilainya, Tiba-tiba ia memberanikan diri untuk membuka kertas itu.

'Bismillah!' Batinnya. Sambil mengintip sedikit-sedikit, Tesa membuka matanya dengan lebar tak percaya. ‘Lihat!’ Dia mendapatkan nilai...100!!!

“Alhamdulillah!!!” serunya.

Haura yang ada  dibelakangnya langsung berjalan ke meja Tesa.

“Dapat berapa lo, Sa?” Tanyanya.

“Alhamdulillah, Hau.”

Haura yang heran tak memusingkan itu dan kembali lagi ke tempat duduknya.Tak henti-hentinya Tesa mengucap Alhamdulillah kepada allah. Ia yakin, ini pasti karena kebaikannya pada kucing kecil minggu lalu.Terima kasih ya Allah!

 Salam Literasi dari pengedit : Yusriana (YUS)


Kelas Online: menerima:

Bimbingan Pembuatan PTK, Buku ber - ISBN, Karya Ilmiah, Jurnal Ilmiah, Menulis Cerpen.

(Bukan Dibuatin Tapi Dibimbing Hingga Selesai) Hubungi WA 081374134175

Bimbingan Online Tanpa Tatap Muka...


Posting Komentar

0 Komentar