![]() |
foto doc. pribadi |
Istikharahlah
Jika hatimu gelisah. Agar kau tidak bercerita kegelisahanmu kepada manusia karena bisa jadi mereka hanya akan menertawakanmu lemah atau cemen.
Istikharahlah, ceritakanlah semua gelisahanmu dengan niat dua rakaat istikharah. Ya hanya dua rakaat. Kemudian angkatlah kedua tanganmu sejajarkanlah ibu jari di dekat kedua telingamu sambil lantunkan dengan cinta dan gelisah lafazhkanlah Allohu Akbar.
Melalui doa iftitah, Al Fatiha, dan Al Kafirun resapi dan nikmati gelisahmu jangan takut dan malu untuk mengeluarkan nafas gelisahmu karena Dia tidak akan menertawakan gelisahmu yang lemah meski engkau tuturkan doa iftititah dengan terbata karena sesak yang menghimpit dadamu.
Kau lantunkan Alfatiha dengan keraguanmu karena sifat manusia senantiasa ragu dan gelisah.
Lanjutkanlah merayu dan mengadukan gelisahmu dengan lafazh Al Kafirun. Kemudian rukuklah dengan lafazh Allohu Akbarmu sambil genggam erat kedua lututmu dan tatap penuh cinta tempat sujudmu akan kau rasakan nikmat di pinggangmu, di bahumu, di tulang belakangmu, sampai ke bokong, dan selururusan kakimu. Berlama-lamalah lantunkan doa permohonan ampunmu dalam rukuk ini agar engkau rasakan bertubi-tubi nikmatNya.
Tegakkanlah tubuhmu dengan lafazh samiallohu liman hamidah. Akan kau rasakan separuh gelisahmu terbang entah kemana dengan lafazh Robbana lakal hamdu hamdan katsiran toibam mubarokamfih.
Lalu sujudlah dengan sempurna sambil sentuhkan dahimu, hidungmu, dua tapak tanganmu, lututmu, dan ujung jari kakimu lafazhkanlah doamu dengan khusuk sambil mohon ampun padaNya. Rasakan seolah punggungmu dibelaiNya dengan kasih.
Duduklah di antara dua sujudmu di rakaat pertamamu dan berdoalah memohon kepadaNya Robbigfirli, warhamni, wajburni, wahdini, waafini, wangfuanni. Sujudlah kembali dengan hati penuh harap akan ampunannya. Subhana kallohumma robbana wa bihamdika allohummagfirli. Ulangi dalam hatimu hingga meneteslah air mata penyesalan gelisahmu.
Takbirlah dan berdirilah untuk rakaat keduamu sehingga kau rasakan beban gelisah berton-ton itu telah terkikis hilang terbang. Sekarang rakaat kedua ringan penuh cinta kau lantunkan semua seperti rakaat satu karena hidayahNya perlahan melebur pada darahmu, nadimu, dan ruhmu hingga kau bertahyat khusu sesudah rukuk, sujud, duduk antara dua sujud, dan sujud lagi.
Tengadahkanlah dua tanganmu usai dua salammu. Adukanlah gelisahmu dengan memujiNya.
Ya Allah engkau memiliki ilmu sedang hamba tidak. Engkau maha mengetahui sedang hamba tidak. Ya Allah andaikan hidup adalah terbaik bagiku menurut ilmu dan pengetahuanMu baik untuk kehidupanku kelak di akhiratMu dan baik pula untuk agama Islamku maka cabutlah gelisahku dan gantikanlah dengan hidayah dan cintaMu tapi jika hidup bukan terbaik bagiku maka abillah aku ke sisiMu dalam keadaan husnul kotimah karena aku takkan sanggu mati karena murkaMu.
0 Komentar